Showing posts with label Tulisanku. Show all posts
Showing posts with label Tulisanku. Show all posts

Monday, December 6, 2010

For You

Tak akan ada akhir bagi ceritaku jikalau Sang Penulis tak menghendakinya
Tak akan berhenti langkahku sampai Sang Penyayang memanggilku
Seperti itulah cinta yang kurasakan padamu

Kutulis ini bukanlah untuk mengenang kesedihan-kesedihan yang terhampar
Kutulis ini untuk merayakan setiap momen bahagia yang dianugerahkan Nya
Karena ku tak ingin larut dalam kesedihan, karena sesungguhnya aku harus berbahagia
Kesedihan hanya untuk mereka yang meragukan cinta dan kasih Sang Penyayang

Tapi, alangkah wajar bagiku jika ada kesedihan pada dirimu
Engkau bersedih karena kesalahanmu
Maka, maafkanlah semua kesalahanmu. Jadilah pemaaf
Karena akupun telah memaafkanmu

Kini, kau dan aku akan terpisah semakin jauh, tapi hanya jasad kita
Kamu tahu, jiwa dan doaku selalu menyertaimu
Kamu akan merasakan kehadiranku
Jikalau kamu mengizinkan kehadiranku pula

Selamanya tersimpan dalam ingatan tubuh ini
Tak ada kesedihan
Tak ada kesedihan

Karena hadirmu adalah bahagiaku

(dari notes yang saya tulis di Facebook)

Monday, October 25, 2010

Terserah Yang Baca Mau Ngasih Judul Apa......

  Selamat malam semuanya ! Kalo kalian yang baca selain waktu malam ya selamat juga....... hahahaha. Lagi pingin nulis-nulis aja nih. Seputar peristiwa yang terjadi di sekitar saya. Minggu kemarin emang banyak banget yang terjadi di sekitar saya. Pertama, ada seorang remaja yang bunuh diri di deket rumah saya. Kedua, ya tentang tim sepakbola kebanggan saya, Arema Indonesia. Tentang pekerjaan saya, tentang saya, saya, saya. Maaf ya buat yang baca, kalo tulisan ini cuma mengenai kehidupan saya ^_^. Kan ini blog saya, hahaha..........
  Buat yang kurang berkenan baca ya bisa baca-baca artikel lain yang lebih menarik buat kalian. 
  Kenapa ya ada orang yang sanggup bunuh diri ? Apakah sebabnya ? Apa yang dipikirkannya ? Apakah tak ada lagi alasan yang bisa membuatnya tetap bertahan hidup ? Kalo lihat dari situs-situs forum yang ada, ada beberapa sebab bunuh diri. Biasanya karena putus asa. Sayapun pernah merasakan putus asa lho. Hehehe. Kira-kira setahun kemarin saat saya masih kerja di suatu perusahaan distributor aksesoris handphone. Saat itu saya sempat putus asa karena banyaknya masalah yang bertubi tubi tubi, lho lho lho.....kok kayak lagunya D'bagindas? hahahaha......... Saking banyak masalah, saya sempat mengurung diri secara sosial dari teman-teman saya. Saya ga pernah ketemu teman-teman saya selama 4 bulan.
  Suasana kelam seperti menyelimuti hari-hari saya. Seakan saya ini sendiri. But thanks to my Dad, (I love u Dad)..... Ayah saya memberikan suatu cerita yang penuh dengan kalimat-kalimat yang seumur hidup tak akan saya lupakan. Ayah mengangkat kembali semangat saya untuk hidup. Ayah berikan lagi cahaya optimisme, Hyaa.....cahaya optimisme jare....... hahaha. Ia tak henti menyemangati saya, anak yang kurang bersyukur ini untuk terus menempuh kehidupan. Sesulit apapun itu. Saya harus bisa menghargai hidup. Karena hidup tak diberikan Allah kepada kita tanpa alasan. 
  Dengan diberikan hidup, saya diberikan kesempatan sekali lagi untuk belajar, agar tidak bodo, agar jadi pribadi yang bijaksana. Kini setahun telah lewat dari saat itu. Setahun ini, saya dapat sedikit mengerti tentang manisnya hidup. Karena menurut saya hidup itu manis, sesulit apapun keadaan saya. Kini keputus-asaan seakan menghilang dari kamus saya ^^. Tugas saya dalam hidup adalah, Menjalani apa yang menjadi tugas saya yang diberikan Allah dengan ikhlas. Saya tak lagi terlalu menggebu-gebu mengejar materi seperti setahun yang lalu. Kini saya dapat berkata pada diri sendiri, "Kesuksesan seseorang tak dipandang dari berapa banyak materi yang ia peroleh. Kesuksesan hidup menurut saya adalah seberapa jujur, ikhlas, bertanggung jawab dan pantang menyerah seseorang dalam menjalani proses kehidupan untuk menjadi lebih baik."   

Saturday, October 9, 2010

Terima Kasih Pernah Hadir Dalam Kehidupanku

  Sepenggal judul itulah yang ingin ku ucapkan kepadamu. Hadirmu pernah berikan keindahan dalam hidupku. Tak pernah sedikitpun kau beriku kekecewaan. Kenangan itu selalu melekat di memoriku. Kadang timbul rasa malu sekaligus senang jika mengingatmu. Karena kamulah cinta pertamaku. Kini, ku masih mencintaimu. Tapi cinta ini tak sama seperti yang dulu. Jika dulu cinta ini ingin memilikimu, kini tidak lagi. Dengan melihatmu tertawa bahagia sudah menjadi tawa bahagiaku juga.
  Kini kuberanikan diri untuk berkata lagi kepadamu. Bagaimanapun jadinya nanti dirimu, saat kau butuh tempat untuk berhenti sejenak, ku kan siap menerimamu. 


P.S : Jika kamu membaca ini, maafkan aku kalau kamu tak berkenan.