Friday, August 13, 2010

Kisah Puasanya Ikan Salmon Merah

  Ikan salmon hidup di laut atlantik utara, Kanada tetapi kembali ke sungai-sungai di Eropa dan Amerika Utara menjelang bertelur.
  
  Puasanya ikan salmon merah adalah puasa alami, yang menggambarkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan sebagai contoh keunikan ragam kehidupan hayati yang ada di sekitar kita. Pada masa awal hidupnya ikan salmon merah hidup di air tawar. Lalu setelah dewasa, mereka bermigrasi ke lautan luas. Ikan salmon merah menghabiskan sebagian hidupnya di laut, sekitar 4-7 tahun. Ketika ikan salmon merah cukup dewasa untuk berpijah, mereka akan berkumpul bersama di suatu tempat di lautan.
  Setelah berkumpul dalam jumlah puluhan ribu, mereka membagi dirinya berdasarkan spesies masing-masing, dan bersama-sama kembali ke sungai tempatnya menetas dahulu. Mereka kerap harus melompati air terjun dan berbagai kesulitan lainnya, yang jaraknya bisa sejauh 1600 kilometer dari tempat mereka hidup di lautan. Dengan rintangan yang sangat besar, ikan salmon merah terus berusaha keras melawan arus sungai yang deras, dengan berbagai macam halangan kayu-kayu, batu-batu kali, kemungkinan dimangsa predator atau jatuh ke jaring nelayan.
  Perjalanan ini terkadang membutuhkan waktu beberapa bulan. Yang mengagumkan, bahwa sejak awal perjalanan panjang ini mereka sudah mulai berpuasa. Berdasarkan penelitian para ahli, ternyata lama puasa para ikan inilah yang berguna sebagai standar naluriah untuk menuntun mereka mengenali sungai mana para ikan itu berasal. Juga kandungan lemak yang cukup tinggi pada ikan salmon merah ternyata bermanfaat sebagai cadangan makanan selama migrasi balik ini.
  Luput dari para pemangsa dan nelayan, akhirnya dengan tubuh penuh luka dan kelelahan para ikan ini bisa mencapai hulu sungai tempat mereka ditetaskan pertama kali. Ketika mereka tiba di hulu sungai inilah, mereka akan otomatis bekerja sama antara pasangan jantan dan betina. Dengan sirip kecil di belakang sirip punggungnya yang besar, mereka menggali lubang kedalaman sekitar 45 cm sebagai tempat penetasan calon telur-telur ikan. Untuk penggalian ini diperlukan waktu beberapa minggu.
  Jika telah siap, sang betina akan meletakkan telur-telur yang berjumlah ribuan, dan sang jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur-telur betinanya. Setelah proses ini selesai, sang ikan betina akan menutup lubang tempat telur tersebut dengan lumpur yang cukup tebal. Kemudian pasangan ikan salmon tersebut akan tetap berenang-renang di sekitar lubang telur, menunggu beberapa waktu hingga telur-telur ini menetas.
  Saat bayi-bayi ikan salmon merah mendorong dirinya keluar dari lubang penetasan, sang induk akan melihat anaknya untuk pertama dan terakhir kalinya. Lalu matilah sang induk salmon merah, dalam keadaan berpuasa. Ikan-ikan yang mati ini akan mengapung di permukaan air, kemudian berangsur-angsur tenggelam ke dasar sungai dan membusuk.
  Sebenarnya, ini adalah bagian dari proses menjaga keseimbangan alam di dasar sungai. Mereka mati setelah meninggalkan sekelompok generasi baru, yang harus mengalami proses 'kesulitan' - kembali ke lautan. Kemudian setelah dewasa, anak-anak ikan salmon merah akan mengulangi siklus yang sama seperti induknya, dan mati dalam keadaan berpuasa.

(evakurniawan.wordpress)

No comments:

Post a Comment