Kopi, pertama kali dikenal manusia sebagai tanaman obat, namun dunia kedokteran mencurigai kopi sebagai pemicu penyakit, karena kopi sama sekali tidak mempunyai kandungan nutrisi, dan anehnya dapat membuat manusia menjadi lebih baik tanpa sebab yang jelas.
Di dalam jurnal kesehatan dunia, mencantumkan bahwa ternyata 80% orang dewasa di dunia mengkonsumsi kopi sedikitnya sekali setiap hari. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kedai kopi yang banyak dikunjungi penikmatnya seusai jam kerja sampai dini hari sambil duduk-duduk. Biji kopi terdiri dari dua jenis yaitu Arabica dan Robusta. Arabica mempunyai biji yang lebih kecil dibandingkan dengan Robusta, kandungan kafeinnya lebih rendah, rasa dan aromanya lebih nikmat dan harganya relatif lebih mahal. Robusta biji kopinya lebih besar, bentuknya oval, kafeinnya lebih tinggi dan memiliki aroma yang kurang harum. Di Jawa lebih dikenal kopi Toraja dan kopi Jawa yang berasal dari varietas kopi Arabica, tetapi kopi Lampung dan Bali dari jenis varietas Robusta. Kafein yang terkandung di dalam kopi adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi otak dan sistem syaraf.
Kafein tergolong jenis alkaloid yang juga dikenal sebagai Trimetilsantin. Selain pada kopi, kafein juga ditemukan dalam teh, cola, coklat, minuman berenergi, maupun obat-obatan. Kandungan kopi dalam minuman dan makanan :
- Satu cangkir kopi rata-rata mengandung 100-150 miligram kafein.
- Satu demitasse (cangkir mini untuk espresso) single-espresso rata-rata mengandung 80-120 miligram kafein.
- Satu cangkir teh rata-rata mengandung 40 miligram kafein.
- Satu batang coklat ukuran sedang rata-rata mengandung 20-60 miligram kafein.
- Satu botol minuman cola berukuran 340 ml mengandung 40-60 miligram kafein atau kira-kira separuh dari kandungan yang terdapat dalam kopi.
Sudah lama orang curiga akan efek negatif kopi tapi ternyata kopi tidak seburuk seperti yang diduga. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Sao Paulo, Brazil menyebutkan bahwa pria yang rutin minum kopi setiap paginya memiliki sperma yang mampu berenang lebih lincah dibanding pria yang tidak minum kopi di pagi hari. Dalam "The Pharmacological Basis of Therapeutics" oleh Dr. J. Murdoch Ritchie disebutkan bahwa efek positif dari kafein antara lain :
- Menambah kecepatan berpikir dan inspirasi.
- Menyembuhkan rasa kantuk dan kelelahan.
- Peningkatan sensor stimuli dan reaksi motorik.
- Mengurangi resiko kanker usus besar sampai 25% (dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi kopi)
- Mengurangi resiko batu empedu sampai 45%.
- Mengurangi resiko sirosis hati sampai 80%.
- Mengurangi resiko penyakit parkinson 50-80%.
- Mengurangi frekuensi serangan asma sampai 25%.
No comments:
Post a Comment