Kadang kesalahpahaman anatar teman atau saudara dapat terjadi pada setiap usia, entah itu orang tua maupun anak-anak. Meskipun demikian, kebiasaan untuk berani mengakui kesalahan sendiri atau memaafkan kesalahan orang lain sebenarnya bermula dari kebiasaan sejak kecil. Sangat mungkin seorang anak menjadi sangat egois sehingga selalu mau menang sendiri. Karena itu, teramat penting untuk menanamkan maaf dan memaafkan sejak kecil. Nah, berikut ini beberapatips yang bisa kita lakukan terhadap anak kita.
- Menyadari bahwa kita makhluk sosial. Menyadari bahwa setiap manusia saling bergantung pada orang lain. Kesadaran ini sangat penting untuk menekan egonya. Sampaikan dengan bijak bahwa kita sangat tergantung dengan adik, kakak, teman, apalagi dengan orang tua. Beri pemahaman pada anak akan pentingnya berteman dan menjauhkan permusuhan dan dendam.
- Lihat respon anak. Jangan pernah memaksakan anak untuk minta maaf, apabila anak tidak mau minta maaf. Orang tua harus tahu apa yang menjadi alasan anak mengambil sikap tidak mau bermaafan. Di sini sangat dibutuhkan sikap yang netral. Orang tua jangan terburu-buru memvonis satu pihak berada di sisi yang benar, sementara pihak lain di sisi yang salah. Sebab, keberpihakan bisa menjadi bumerang dan menyulitkan anak-anak mengungkapkan alasan mereka.
- Latih kesadaran meminta maaf, bukan dengan memaksa. Selalu berdialog dan hindari memaksa anak meminta maaf maupun memaafkan. Paksaan dapat berakibat buruk. Munculnya kesadaran dalam diri anak jauh lebih penting. Seandainya anak bersikeras dengan keinginannya, biarkan saja terlebih dahulu. Kadang kal orang tua harus sabar memberi toleransi waktu.
- Tumbuhkan empati. Terlepas dari kemungkinan salah atau benar, ada beberapa tipe anak yang memang sangat yakin dengan pendiriannya. Cara paling menggugah kesadaran mereka adalah dengan menumbuhkan empati. tunjukkan pada diri anak-anak apa rasanya jika ia berdiri di posisi orang yang dimusuhinya. Katakan pada anak-anak bahwa bisa saja suatu ketika mereka benar-benar berada pada situasi sebaliknya.
- Motivasi. Ini juga tak kalah penting. Berikan terus dorongan pada anak agar mereka berani meminta maaf maupun memaafkan kesalahan orang lain. Bila perlu, puji sikap mereka dengan ungkapan-ungkapan yang membesarkan hati.
- Kenalkan berbagai cara meminta maaf. Setelah tahu pentingnya orang lain, adanya kesadaran, empati, dan mendapatkan dorongan, orang tua juga perlu menunjukkan bagaimana caranya meminta maaf dengan baik.
(sumber : dirangkum dari berbagai sumber)
SAYA SUKA
ReplyDelete