Sunday, April 18, 2010

Kenali Gaya Belajarmu

  Apa sih belajar itu? Buat apa kita belajar? Bagaimana cara belajar yang efektif? Barangkali, pertanyaan-pertanyaan itu tampak sederhana. Namun, tidak semua orang tahu apa yang dimaksud dengan belajar. Belajar merupakan proses pengubahan tingkah laku pada diri individu. Belajar juga diartikan sebagai proses dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak paham menjadi paham, dari tidak tahu menjadi tahu. Untuk menunjang kegiatan belajar itu, harus ada sarana dan prasarana yang memadai.
  Bagaimana pula cara belajar yang baik? Setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda. Meski demikian, ada beberapa hal penting yang ikut menentukan cara belajar seseorang. Hal-hal itu antara lain sikap positif, motivasi, menemukan cara belajar, menciptakan lingkungan yang sempurna, membaca dengan cepat, membuat catatan yang efektif, mempelajari teknik menulis, berpikir aktif dan kreatif, serta mengembangkan cara menghafal dengan cepat. Setiap orang memiliki energi yang dapat dibangun melalui suatu kondisi dan situasi yang dapat menunjang kemampuan dan potensi yang dimiliki. Agar dapat menyalurkan kemampuan, setiap orang dapat mengembangkan gaya belajar masing-masing, karena mereka tentu memiliki gaya dan kebiasaan belajar yang berbeda-beda.
  Ada orang yang merasa lebih nyaman belajar di iringi musik atau instrumentalia. ada yang tidak suka membaca buku, karena dia lebih mudah memahami sesuatu melalui pendengaran atau harus dijelaskan dengan kata-kata. Orang yang lain lebih mampu memahami sesuatu bila dilibatkan dalam suatu praktik belajar. Nah, sekarang gaya belajar yang manakah yang melekat pada diri anda?

Pengertian Gaya Belajar

  Gaya belajar merupakan kunci mengembangkan kinerja dalam belajar, baik secara formal maupun informal. Ketika seseorang dapat menyadari, menyerap serta mengolah informasi dari orang lain, tentu belajar dengan gaya yang mereka sukai akan mempermudah pemahaman mereka. Rita Dunn, pelopor bidang gaya belajar, menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang. Kadangkala seseorang baru dapat belajar jika dilakukan sambil mendengarkan musik, atau dengan menggambar / membuat peta kognitif. Dikatakan juga, setiap orang mempunyai kekuatan dominan dan sekunder. Ketika kekuatan primer (perseptual) seseorang tidak sesuai dengan metode pengajaran, ada kemungkinan ia mengalami kesulitan belajar, kecuali siswa tersebut dapat mengimbanginya dengan kekuatan perseptual yang kedua. Ada orang yang memerlukan lingkungan belajar teratur dan rapi untuk belajar. Ada juga orang yang harus membuka semua buku pelajaran saat belajar, dengan tujuan memudahkannya menemukan sesuatu.
  Sejumlah peneliti menyebut ada dua kategori tentang bagaimana cara belajar. Pertama, bagaimana modalitas (kemampuan menyerap informasi) seseorang. Kedua, cara mengatur dan mengelola informasi (dominasi otak). Sementara gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana menyerap dan mengelola informasi. Jika setiap orang dapat mengetahui bagaimana gaya belajarnya, maka dia telah menemukan langkah-langkah penting untuk memudahkannya belajar, serta memahami cara belajar orang lain.

Macam-macam Gaya Belajar

  Gaya belajar seseorang ada bermacam-macam, seperti modalitas visual, auditorial, dan kinestetik. Seseorang yang memiliki gaya belajar visual berarti dia belajar melalui apa yang dilihatnya. Sedangkan orang yang belajar dengan gaya auditorial adalah mereka belajar melalui apa yang mereka dengar, dan orang yang belajar dengan gaya kinestetik adalah orang yang belajar melalui gerakan dan sentuhan. Meski pada dasarnya setiap orang belajar dengan banyak gaya, namun ada satu gaya yang menonjol dalam diri mereka. Walau demikian, ada kalanya seseorang tidak mengetahui gaya belajarnya karena mereka tidak dapat melihat, mendengarkan, atau merasakan tekstur, bentuk, temperatur, dan penolakan lingkungan.
  Setiap gaya belajar memiliki beberapa ciri. Bobbi De Porte dan Merke Hernachi dalam bukunya Quantum Learning, membeberkan sejumlah ciri-ciri gaya belajar sebagai berikut.
  
  1. Gaya Belajar Visual. Seseorang dengan gaya belajar visual biasanya terbiasa rapi dan teratur, berbicara dengan cepat, ada perencanaan dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap detil, mementingkan penampilan dalam pakaian maupun presentasi. Ciri-ciri lain adalah pengeja yang baik, dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual / hasil penglihatan biasanya tidak terganggu oleh keributan, dan mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal / pembicaraan. Seseorang dengan gaya belajar visual biasanya seorang pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca daripada dibacakan, sering menjawab pertanyaan secara singkat, dan mencoret-coret tanpa arti saat berbicara dari ponsel. Mereka juga membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh, serta bersikap waspada sebelum mengetahui sesuatu dengan pasti. Ada kalanya mereka lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato, dan lebih suka seni daripada musik. Orang yang demikian biasanya sering mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata, sehingga kadang-kadang kehilangan konsentrasi.
  2. Gaya Belajar Auditorial. Seseorang dengan gaya belajar auditorial biasanya suka berbicara pada diri sendiri, mudah terganggu keributan, menggerakkan bibir dan melafalkannya ketika membaca. Karena itu mereka senang membaca dengan keras dan mendengarkan, dapat mengulangi apa yang didengarnyadan menirukan nada maupun warna suara. Tidak heran jika mereka merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita. Biasanya orang yang demikian berbicara dengan irama berpola, suka musik, belajar dengan cara mendengar dan mengingat, suka berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar. Itu sebabnya banyak yang mampu menjadi pembicara yang fasih.
  3. Gaya Belajar Kinestetik. Seseorang dengan gaya belajar kinestetik biasanya kalau bicara perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, serta memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar. Mereka lebih suka belajar melalui manipulasi dan praktik, mengahafal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, dan banyak menggunakan isyarat tubuh. Seseorang yang demikian juga tidak dapat duduk dalam waktu lama, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu, dan suka menggunakan kata-kata yang mengandung aksi. Biasanya mereka juga menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot, suka permainan yang menyibukkan, ingin melakukan segala sesuatu, dan memiliki kemungkinan tulisannya jelek. 
  Nah, setelah membaca sedikit uraian saya di atas, saya harap kita sudah bisa mengenali mana gaya belajar yang sesuai dengan diri kita, sehingga kita bisa lebih optimal dalam belajar tentang segala sesuatu. (dikutip dari berbagai sumber).

No comments:

Post a Comment