Sunday, July 25, 2010

Efek Rumah Kaca ???

  
  Beberapa tahun terakhir ini negeri kita seolah-olah tak pernah berhenti menghadapi bencana. Bencana tsunami, banjir, kemarau panjang, kebakaran hutan, dan musim yang tak lagi dapat diprediksi. Pertanyaannya, mengapa semua ini terjadi di negeri kita tercinta? Adakah kesalahan yang telah kita perbuat? Sebagian penggemar browsing di internet mengatakan, semua ini terjadi karena es di kutub mulai mencair, terjadi pergeseran musim, dan adanya peningkatan permukaan air laut. Meski demikian, ada penyebab lain yang bisa disebutkan, yaitu "efek rumah kaca".
  Apakah sebenarnya efek rumah kaca itu? Mungkinkah efek rumah kaca muncul karena gedung-gedung tinggi yang dibangun manusia selalu berkaca dan menjadi penyebab dari ini semua? Ternyata, yang dimaksud dengan rumah kaca disini bukanlah rumah kaca yang sesungguhnya, juga bukan gedung-gedung tinggi yang tersusun dari kaca atau rumah yang atap dan dindingnya terbuat dari kaca. Kalau begitu, apakah sebenarnya efek rumah kaca tersebut?
  Sebelum memahami apa sebenarnya arti efek rumah kaca, perhatikan ilustrasi berikut ini. Pernahkah anda berada di dalam mobil yang tertutup, di bawah sinar matahari? Bagaimana rasanya? Panas bukan? Hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang masuk menembus kaca mobil membuat seisi mobil menjadi panas. Panas matahari terperangkap di dalam mobil, dan tidak dapat menembus ke luar kaca mobil.
  Hal tersebut juga terjadi pada bumi. Radiasi yang dipancarkan sinar matahari menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi. Radiasi yang masuk dalam bentuk gelombang pendek itu menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun sayangnya, tak semua gelombang panjang yang dipantulkan kembali oleh bumi dapat menembus atmosfer menuju angkasa luar, karena sebagian dihadang dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer.
  Gas tersebut sering disebut sebagai "gas rumah kaca". Akibat penyerapan gelombang oleh gas rumah kaca, radiasi matahari terperangkap di atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung berulang-ulang, terjadilah akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi yang mengakibatkan suhu di bumi menjadi semakin panas. Peristiwa alam inilah yang dikenal sebagai "efek rumah kaca". Sebutan itu diberikan karena peristiwanya serupa dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca. Jadi peristiwa efek rumah kaca bukanlah efek yang ditimbulkan oleh gedung-gedung kaca, seperti yang selama ini di salah-artikan.
  Kini apa yang dimaksud dengan gas rumah kaca? Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Gas ini memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari di atmosfer, sehingga suhu di permukaan bumi menjadi lebih hangat. Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akibat aktivitas manusia, akhirnya berakibat pada meningkatnya suhu permukaan bumi secara global.
  Dalam konvensi PBB mengenai perubahan iklim, ada enam jenis gas yang digolongkan sebagai gas rumah kaca, yaitu karbondioksida (CO2), dinitroksida (N2O), metana (CH4). sulfurheksafluorida (SF6), erfluokarbon, dan hidrofluorokarbon. Gas tersebut terutama dihasilkan dari kegiatan manusia yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada penggunaan kendaraan bermotor dan penggunaan alat-alat elektronik. Selain itu, penebangan pohon, penggundulan hutan serta kebakaran hutan juga merupakan sumber emisi gas rumah kaca. Gas tesebut yang terbanyak memberikan sumbangan pada peningkatan emisi global warming.
  Gas-gas seperti CO2, CH4 dan N2O dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil di sektor energi, transportasi, dan industri. Sementara gas seperti HFCs, PFCs dan SF6 yang dihasilkan terutama dari industri pendingin (freon) dan penggunaan aerosol, yang hanya menyumbang kurang dari 1% total emisi rumah kaca. Walaupun hanya 1% tetapi gas-gas tersebut punya potensi pemanasan yang jauh lebih tinggi dibanding dengan gas-gas yang lain.
  Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca inilah yang mengakibatkan suhu rata-rata di permukaan bumi menjadi meningkat yang menyebabkan terjadinya perubahan pada unsur-unsur iklim lainnya. Hal inilah yang akhirnya mengubah pola iklim dunia. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai perubahan iklim.

No comments:

Post a Comment