Friday, July 23, 2010

Kerumitan Yang Tak Tersederhanakan (Mata Udang Laut)

  
  Banyak jenis mata yang berbeda di dunia tempat kita hidup. Kita sudah terbiasa dengan mata sejenis kamera yang ditemukan pada makhluk hidup bertulang belakang. Bentuk ini bekerja berdasarkan pembiasan cahaya yang jatuh ke atas lensa dan dipusatkan pada titik di belakang lensa di bagian dalam mata.
  Akan tetapi, mata yang dimiliki oleh makhluk lain bekerja dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh adalah udang laut (sejenis Lobster). Mata seekor udang laut bekerja atas dasar pemantulan, bukan pembiasan. Ciri yang paling menonjol pada mata udang laut adalah permukaannya yang terdiri atas banyak kotak persegi. Mata udang laut memperlihatkan bangun ruang yang istimewa yang tidak ditemukan di tempat lain di alam. Mata itu memiliki mata-mata majemuk yang berbentuk persegi dengan sempurna, sehingga 'menyerupai kertas gambar yang sempurna.'
  Kotak-kotak persegi yang tersusun  rapi itu sebenarnya merupakan ujung dari tabung persegi yang amat kecil yang membentuk suatu bangun menyerupai sarang lebah madu. Lebih mengherankan lagi adalah karena sisi-sisi setiap tabung-tabung persegi ini seakan cermin-cermin yang memantulkan cahaya yang datang. Cahaya pantulan tersebut dipusatkan ke retina secara sempurna. Sisi-sisi tabung di dalam mata tersebut berada pada sudut yang sempurna, sehingga semuanya terpusat pada satu titik tunggal. Seluruh tabung persegi yang sempurna ini memiliki suatu lapisan yang bekerja layaknya cermin. Lebih dari itu, tiap-tiap sel tersebut ditempatkan dengan menggunakan aturan bangun ruang yang begitu tepat. Sehingga seluruhnya memusatkan cahaya pada satu titik tunggal.
  Yang terpenting, mata ini membuktikan pandangan kerumitan tak tersederhanakan. Jika salah satu bagiannya  (seperti bagian mata majemuk dari mata tersebut, yang berbentuk persegi sempurna, sisi cermin di setiap satuannya, atau lapisan retina dibelakangnya) dihilangkan, maka mata tidak akan dapat bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, mustahil beranggapan bahwa mata ini berevolusi setahap demi setahap. Tidak dapat dibenarkan secara ilmiah jika berpendapat bahwa rancangan yang sempurna seperti ini dapat muncul secara kebetulan. Sangat jelas bahwa mata udang laut diciptakan sebagai sebuah sistem yang menakjubkan.
  Suatu kenyataan menarik muncul ketika kita mengamati makhluk-makhluk dengan struktur mata yang serupa. Mata yang memantulkan, yang salah satu contohnya adalah mata udang laut, hanya ditemukan pada sekelompok crustacea (hewan air bercangkang), dekapoda yang berbadan panjang. Keluarga ini meliputi udang laut lobster, udang laut kecil berperut besar, dan udang laut kecil kurus. Padahal, alasan-alasan semacam itu mustahil, karena ledua bentuk mata ini bekerja secara sempurna di dalam sistemnya masing-masing dan tak ada ruang untuk tahap 'peralihan'. Suatu crustacea akan menjadi buta dan akhirnya hilang karena seleksi alam jika lensa pembias di dalam matanya menyusut dan digantikan oleh permukaan cermin pemantul.
  Oleh sebab itu, pastilah kedua bentuk mata ini telah dirancang dan diciptakan secara terpisah. Terdapat ketepatan bangun ruang yang luar biasa di dalam mata-mata tersebut, sehingga usaha mendukung kemungkinan kejadian 'kebetulan belaka' hanyalah lelucon saja. Sebagaimana pada keajaiban penciptaan lainnya, bentuk mata udang laut merupakan suatu bukti nyata akan kekuasaan tak terbatas Sang Pencipta untuk menciptakan dengan sempurna.

(@harunyahya.com)

No comments:

Post a Comment