Sebuah perangkat optik yang terilhami dari mata lalat membuka pintu bagi pengembangan peralatan-peralatan pencitraan baru di dunia kedokteran. Para ilmuwan kin tengah mengembangkan perangkat baru di bidang ini. Mereka berharap alat ini akan memberikan lebih banyak keuntungan daripada yang ada sekarang. Keuntungannya adalah biaya yang lebih murah daripada teknologi pencitraan yang digunakan pada perangkat-perangkat yang sudah ada.
Peneliti Joseph Rosen dan David Abookasis dari Universitas Ben-Gurion, kini telah menemukan sebuah cara baru. Para ilmuwan mengambil rancangan pada mata lalat sebagai titik awal mereka. Rosen menyatakan bahwa alat ini, yang bekerja berdasarkan prinsip mata lalat, begitu menjanjikan, dan memunculkan kabar gembira bahwa dengan penggunaan alat ini, endoskop yang tidak nyaman atau 'kamera pil' yang harus ditelan dalam pencitraan perut (abdomen scans) akan menjadi peninggalan masa lalu.
Rancangan Mata Lalat
Seekor lalat yang bergerak melintasi udara sungguh luar biasa lincah. Lalat dapat mengubah arah terbangnya dalam sekejap ketika mengetahui adanya gerakan sangat lemah yang diarahkan kepadanya. Lalat dapat memilih untuk mendarat pada lantai, dinding, atau langit-langit sebuah ruangan. Kenyataan bahwa lalat memiliki sebuah perangkat penglihatan amat hebat sangatlah penting dalam hal ini.
Mata lalat memiliki rancangan yang dikenal sebagai 'mata majemuk' dan yang memungkinkannya melihat melalui lensa (mata) yang berjumlah sangat banyak dan pada sudut pandang yang lebar. Sebuah mata majemuk lalat tersusun atas satuan optik berjumlah sangat banyak, masing-masing dengan lensa optiknya sendiri, dan menghasilkan sejumlah besar gambar. Rangkaian saraf dari setiap satuan optik mengambil hasil rata-rata dari gambar yang ada, sehingga dihasilkanlah sebuah bayangan gambar yang lebih jelas daripada latar belakang yang dipenuhi pengotor. Mata lalat dapat mengindra getaran cahaya 330 kali per detik. Ditinjau dari sisi ini , mata lalat enam kali lebih peka daripada mata manusia.
Pada saat yang sama, mata lalat juga dapat mengindra frekuensi-frekuensi ultraviolet pada spektrum cahaya yang tidak terlihat oleh kita. Perangkat ini memudahkan lalat untuk menghindar dari musuhnya, terutama di lingkungan gelap. Prinsip teknik ini, yang telah digunakan oleh manusia sejak beberapa ratus tahun yang lalu, telah ada pada lalat selama sekitar 390 juta tahun.
(harunyahya.com)
(harunyahya.com)
No comments:
Post a Comment